Golkar Klaim tak Pikirkan Jatah Menteri


JAKARTA--Politikus Golkar, Nurul Arifin, menegaskan, partainya sama sekali tidak memikirkan kursi kabinet setelah mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Masalah di kabinet, apakah akan mendapatkan jatah, tidak kami pikirkan.

Walaupun orang mengatakan non sense, kami betul-betul tidak memikirkan kursi kabinet. Kalau dapat syukur, tidak dapat ya tidak apa-apa," ujar Nurul, Jumat (27/5).

Nurul menekankan, persoalan kabinet adalah hak prerogatif presiden.

Menurut dia, lawatan ketua umum Golkar beserta jajaran pengurus Golkar menemui Presiden Jokowi di Istana Negara pada awal pekan ini hanya untuk melaporkan hasil munaslub pada 2016 dan menyampaikan dukungan penuh Golkar terhadap pemerintahan.

"Kami menjelaskan reposisi Golkar dari yang tadinya berada di luar, sekarang bergabung dan bersama dengan pemerintah untuk sama-sama menjalankan program prorakyat," ujar dia.

Nurul menyampaikan, Golkar saat ini akan fokus menjalankan program 100 hari dengan melakukan konsolidasi partai hingga tingkat daerah sekaligus mempersiapkan kepentingan pilkada serentak pada 2017 dan Pemilu 2019.

Dia mengungkapkan, Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto menargetkan perolehan kursi parlemen pada 2019 sebesar 20 persen.

Sementara, beredar kabar bahwa politikus Golkar, Idrus Marham, jadi calon terkuat untuk diusulkan Golkar masuk dalam jajaran kabinet Jokowi. Menanggapi hal itu, Idrus mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya soal tawaran kursi menteri pada Presiden Jokowi dan Ketua Umum Setya Novanto. Yang pasti, Idrus mengaku siap ditempatkan di manapun oleh ketum Golkar.

Idrus mengatakan, bergabungnya Partai Golkar ke pemerintah tidak harus masuk ke kabinet. Menurutnya, dukungan Golkar ke pemerintahan Jokowi tanpa syarat. Tidak ada negosiasi apa pun dalam dukungan partai beringin kemantan gubernur DKI Jakarta tersebut.

Golkar menyerahkan sepenuhnya soal perombakan kabinet pada Jokowi.

Golkar hanya ingin mendukung pemerintahan Jokowi agar efektif melakukan pembangunan nasional. Kalaupun ada perombakan kabinet, Jokowi ingin mengajak Golkar atau tidak, menurut Idrus, tidak masalah.

Mantan sekretaris jenderal Partai Golkar era Aburizal Bakrie tersebut dikabarkan akan mendapat jatah kursi menteri desa di Kabinet Kerja Jokowi. Namun, Idrus menegaskan, tidak ingin berandai-andai soal tawaran padanya untuk posisi menteri desa dan pembangunan daerah tertinggal. 

Sebab, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif dari Jokowi. Yang pasti, kata dia, Golkar memang sangat konsen terhadap pembangunan desa dan daerah tertinggal. Menurutnya, gagasan membangun Indonesia dari desa adalah ide Golkar. 

Partai yang telah menyelesaikan kisruh dualisme kepengurusan melalui munaslub tersebut juga memiliki visi untuk 2045. Yaitu, kesejahteraan dengan salah satu landasan konseptualnya membangun dari desa.

"Golkar akan melakukan apa pun, baik itu dari dalam maupun luar kabinet. Golkar konsisten saja karena landasan konseptual Golkar memang adalah membangun dari desa," kata dia.    rep: Agus Raharjo, ed: Muhammad Hafil


SourceListen MP3 Music


Related Posts To Golkar Klaim tak Pikirkan Jatah Menteri


Golkar Klaim tak Pikirkan Jatah Menteri Rating: 4.5 Posted by: Unknown

Search Here

Popular Posts

Total Pageviews

Recent Posts