MALANG -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti mengatakan kepada kaum intelektual agar memiliki wawasan yang luas dalam memahami keanekaragaman dan mampu beradaptasi terhadap perubahan situasi sosial.
"Kritis itu penting, tapi juga harus mampu memilah informasi yang kita terima," ujar pria kelahiran Jember ini di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (28/5) .
Hal ini ia sampaikan saat memberi orasi ilmiah di hadapan 1.337 lulusan pada wisuda ke-80 periode 2 tahun 2016, yang berlangsung di Hall UMM Dome.
Badrodin mengajak wisudawan untuk bisa berkreasi dan berinovasi di era media sosial. Ia menyebut masyarakat saat ini, khususnya kalangan muda sebagai digital native di mana seluruh elemen hidupnya bersentuhan langsung dengan teknologi.
"Masyarakat ini menggeser pre digital age, yakni masyarakat yang hampir sama sekali tidak mengenal teknologi, serta digital immigrant, yakni masyarakat peralihan yang separu h usianya hidup dalam perkembangan teknologi dan mengikutinya," paparnya.
Ia berharap, era ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kalangan akademisi dengan cara-cara yang positif. Di Indonesia, Badrodin mengungkap, belakangan ini marak bermunculan efek negatif sosial media dalam betuk kejahatan digital atau cyber crime.
"Sekarang media sosial sudah mengalahkan televisi dan koran. Masyarakat beralih mendapatkan berita dari portal-portal online. Konten yang dimuat sangat variatif, sedangkan validitasnya juga beragam. Hal ini bisa mengundang kejahatan di dunia maya," jelasnya.
Kapolri berharap masyarakat memiliki kontrol pribadi yang kuat atas semua informasi yang tersedia.
Source ↔ Listen MP3 Music