FORT LAUDERDALE -- Calon kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengkritik kebijakan senjata yang dikeluarkan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump. Hillary mengatakan kebijakan senjata Trump berbahaya dan membuat Amerika tidak aman.
"Orang ini yang ingin menjadi Presiden Amerika Serikat—negara yang menghadapi epidemi kekerasan senjata— dan ia mengatakan tentang senjata di sekolah, tentang kebencian dan perpecahan di jalan-jalan kita, itu tidak akan membuat kita lebih aman," katanya, Senin (23/4).
Clinton berbicara di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh Traycon Martin Foudation. Sebuah yayasan untuk membantu ibu yang anak atau kerabatnya meninggal karena penembakan. Yayasan ini dipimpin oleh Sybrina Fulton, ibu dari Trayvon Martin (17 tahun) yang ditembak saat menonton George Zimmerman pada tahun 2012.
"Alasan mengapa saya berdiri bersamanya, karena dia yang pertama berdiri bersama saya," kata Fulton memperkenalk an Clinton ke 200 orang lebih yang hadir.
Queen Thompson Brown dari Miami, seorang ibu yang anaknya menjadi korban kekerasan senjata pada tahun 2006 mengatakan, ia tidak ingin senjata api dilarang di Amerika tapi berharap pada promosi bersenjata dengan akal sehat.
Clinton memuji keberanian Fulton dan rekan-rekannya yang telah menderita kehilangan orang yang mereka cintai karena kekerasan senjata api atau karena ditahan polisi.
"Kita memiliki kewajiban moral untuk melindungi anak-anak kita tanpa peduli apa kode pos mereka," katanya.
Lalu Clinton mengalihkan perhatiannya ke pada kebijakan senjata api Trump.
"Jika Anda ingin membayangkan seperti apa Amerika-nya Trump, kita akan melihat anak-anak memiliki risiko kekerasan dan kefanatikan, suatu gambaran yang lebih banyak kebencian dan ketakutan," katanya.
Source ↔ MP3 Download Free