Profesi Petani tak Lagi Laku di Indonesia, Ini Tanggapan Kementan


JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) berkonsentasi mengarahkan penerapan mekanisasi pertanian di situasi mengikisnya profesi tani nasional.

Di satu sisi, mekanisasi dapat mempercepat proses pengerjaan tanah dan meminimalisir angka kehilangan pascapanen. Di sisi lain, cara tersebut juga akan mengundang minat generasi muda untui melirik profesi petani secara oebih modern, menguntungkan dan efisien. 

"Regenerasi petani membutuhkan desain, selain mekanisasi, kita juga menggalakan pendidikan bertani bagi anak petani dan mahasiswa," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Pending Dadih Permana kepada Republika, Jumat (6/5).

Mantan Kepala Dinas Pertanian Nusa Tenggara Barat tersebut menguraikan, terdapat empat point program BPPSDMP. Di antaranya optimalisasi peran penyuluh dalam pendampingan program swasembada pangan di tingkat Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) dan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP).

Kinerja penyuluh pertanian harus dioptimalkan sebab mereka yang paling berpersn mengaeal proses pertanaman, pascapanen dan menjadi perpanjangan pemerintah dalam mengedukasi petani. Kementan menyelenggarakan sejumlah pelatihan, kunjungan dan supervise, rembug tani kecamatan dan farmers field day hingga ke tingkat kecamatan. 


SourceMP3 Download Free


Related Posts To Profesi Petani tak Lagi Laku di Indonesia, Ini Tanggapan Kementan


Profesi Petani tak Lagi Laku di Indonesia, Ini Tanggapan Kementan Rating: 4.5 Posted by: Unknown

Search Here

Popular Posts

Total Pageviews

Recent Posts