JAKARTA -- Komite Pemilihan Panitia Pengarah Munaslub Partai Golkar akhirnya telah secara resmi menutup pendaftaran bakal calon Ketua Umum Partai Golkar pada Rabu (3/5) tengah malam. Sebanyak delapan kader Golkar telah terdaftar sebagai bakal calon ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.
Masa pendaftaran bakal calon ketua umum Partai Golkar dilaksanakan pada Rabu (4/5). Hingga akhir masa pendaftaran terdapat delapan kader yang telah menyerahkan berbagai persyaratan administratif. Delapan kader Golkar tersebut adalah Aziz Syamsuddin, Setya Novanto, Ade Komarudin, Mahyudin, Indra Bambang Utoyo, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, dan Syahrul Yasin Limpo.
Priyo Budi Santoso menjadi kader terakhir yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum. "Setelah kami konfimasi, sudah tidak ada lagi yang mendaftar. Jadi tidak ada pendaftaran lagi setelah ini," ujar Ketua Komite Pemilihan Panitia Pengarah Munaslub Partai Golkar, Rambe Kamarulzaman, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (4/5).
Rambe menjelaskan, pasca penutupan masa pendaftaran ini, Komite Pemilihan akan melakukan verifikasi administrasi dari seluruh bakal calon. Komite Pemilihan akan menunggu hingga besok, Kamis (5/5), kepada semua bakal calon yang merasa belum melengkapi berkas administrasi. Setelah itu, Komite Pemilihan akan menggelar rapat soal penetapan bakal calon.
''Kemudian pada tanggal 6 (Jumat), Komite Pemilihan akan menetapkan dan mengumumkan bakal calon ketua umum dari hasil verifikasi,'' tutur Rambe.
Setelah penetapan bakal calon, berdasarkan mekanisme pemilihan yang ada, maka akan dilakukan pencabutan nomor undian dan nomor urut calon. Rambe pun menegaskan, setelah penutupan masa pendaftaran ini, sudah tidak ada lagi kemungkinan buat kader Golkar yang lain untuk mengajukan diri sebagai bakal calon ketua umum.
Terkait tidak hadirnya dua bakal calon, yang sempat diundang dalam kegiatan sosialisasi Panitia Pengarah, yaitu Wati Amir dan Hutomo Mandala Putra, Rambe mengakui, kedua tokoh tersebut batal mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum. Rambe pun memperkirakan, kedua tokoh tersebut belum mengurusi surat-surat kelengkapan administrasi, seperti kesehatan dan LHKPN.
"Kalau ibu Wati Amir belum sempat mengurusi surat kelengkapan administrasi. Sementara pak Tommy, tidak tahu persisnya, dan memang mungkin karena s urat-suratnya," tuturnya.
Source ↔ Download Lagu Terbaru
