NEGARA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti geleng-geleng kepala saat mendengar kapal pengeruk pasir di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali mangkrak.
Ia sampai memegang kepalanya dengan kedua tangannya, saat tahu kapal yang datang pada tahun 2013 tersebut, dibeli dengan harga Rp 25 miliar, tidak bisa beroperasi gara-gara tidak ada operatornya.
"Sebenarnya masalah pendangkalan kolam labuh di pelabuhan ini bisa diatasi kalau kapal itu beroperasi. Kok bisa membeli kapal tapi tidak bisa mengoperasikan," katanya, saat melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Sabtu (4/6).
Susi memerintahkan anak buahnya agar kapal tersebut bisa segera dioperasikan dalam tempo satu hingga dua bulan mendatang. Selain itu, dia berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membantu pengerukan.
Hal yang sama juga ia sampaikan saat bertatap muka dengan nelayan setempat. Nelayan itu mengeluhkan pendangkalan di kolam labuh sehingga menyulitkan perahu mereka keluar masuk pelabuhan. "Saya minta maaf jika janji saya dulu saat datang ke sini belum seluruhnya nelayan rasakan, termasuk masalah pendangkalan kolam labuh. Padahal kapal keruknya sudah ada sejak tahun 2013," ujarnya.
Kapal keruk tersebut saat ini tersandar di kolam labuh PPN Pengambengan dan tidak beroperasi sama sekali.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, saat baru datang tahun 2013, kapal ini sempat beroperasi sekitar dua bulan, namun berhenti dengan alasan ada kerusakan.
Source ↔ Download MP3 Terbaru