CIREBON -- Produktivitas padi pada musim panen rendeng 2015/2016 di Kabupaten Cirebon berhasil melebihi target yang ditetapkan. Harga gabah pun dinilai masih tinggi sehingga menguntungkan petani.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon Ali Efendi menyebutkan, luas tanam rendeng 2015/2016 di Kabupaten Cirebon mencapai 46.500 hektare. Dari jumlah itu, produktivitas yang ditargetkan mencapai 6,3 ton per hektare.
"Saat ini, produktivitas yang tercapai sudah 6,5 ton per hektare," ujar Ali kepada Republika.co.id, Selasa (7/6).
Ali mengakui, dari luas tanam 46.500 hektare itu, masih ada sekitar 20 persen yang belum panen, yakni di Kecamatan Kapetakan dan Suranenggala. Lahan di dua wilayah itu belum panen karena terlambat tanam seiring terjadinya musim kemarau panjang pada akhir tahun lalu.
Dengan produktivitas yang saat ini dicapai, Ali optimistis target produksi musim rendeng sebanyak lebih dari 300 ribu ton bisa terealisasi. Hal itupun bisa menunjang pencapaian target produksi selama setahun (musim rendeng dan gadu) di Kabupaten Cirebon yang mencapai 560 ribu ton.
Ali mengatakan, untuk tanam gadu 2016, luas tanam yang ditargetkan mencapai sekitar 42 ribu hektare dan target produksi diatas 200 ribu ton. Dari target tanam itu, hingga saat ini sudah terealisasi kurang lebih 23 ribu hektare.
"Sisanya sekitar akhir Juni selesai tanam," tutur Ali.
Ali berharap dengan adanya Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, musim tanam gadu di Kabupaten Cirebon tidak terkendala masalah kekurangan air seperti tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian, tanaman padi bisa selamat dari ancaman puso (gagal panen) akibat kekeringan.
Ketika disinggung mengenai harga gabah hasil panen rendeng kali ini, Ali menyatakan, rata-rata masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang mencapai Rp 3.700 per kg untuk gabah kering panen (GKP).
"Harganya masih bagus," kata Ali.
Source ↔ Download MP3 Terbaru
