REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pembangunan Kereta Api (KA) Cepat Bandara Soekarno - Hatta menghambat kelancaran transportasi darat di area bandara. Seperti yang dikeluhkan driver ojek online Go-Jek Johan Maknun (40) yang merasa rugi karena ukuran jarak di peta dalam aplikasi Go-Jek lebih dekat dari realitanya.
Karena ketidaksesuaian itu, Johan merasa rugi dengan tarif yang ditetapkan, karena tidak sesuai dengan jarak tempuh yang sesungguhnya. Jarak tempuh yang dimaksud yaitu dari Jalan C3 Bandara Soetta hingga Stasiun Tangerang. Jarak tempuh yang tertulis dalam aplikasi tersebut hanya sekitar sembilan kilometer.
Namun, karena adanya pembangunan stasiun KA Cepat Bandara Soetta yang berada di ujung jalan C3, maka rutenya dipindah dan dengan jarak yang lebih jauh, yang dia perkirakan sekitar 15 kilometer. Sementara jarak yang tertera dalam peta di aplikasi Go-Jek masih tetap menggunakan rute lama, yang lebih dekat.
"Karena adanya pembangunan stasiun KA Cepat itu membuat saya harus berputar arah, melewati pinggir bandara. Padahal seharusnya saya bisa lurus," katanya kepada Republika.co.id di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (19/1).
Akibat ketidaksesuaian jarak yang ditempuh tersebut akhirnya penumpang cukup kesulitan mencari driver Go-Jek yang berada di area tersebut. Bahkan ketika sudah mendapatkan driver, si driver meminta untuk dibatalkan.
Driver Go-Jek tidak ingin mengalami kerugian karena ketidaksesuaian penghitungan jarak tempuh itu. Sehingga Nanang Zaim, driver Go-Jek lainnya meminta penumpang yang memesan Go-Jek dari Jalan C3 Bandara Soetta ke Stasiun Tangerang untuk membatalkan pemesanan. Menurut Johan, rekannya tersebut tidak mau rugi karena tarif yang dipasang tidak sesuai dengan jarak tempuh yang sesungguhnya.
"Ini mengganggu lalu lintas, karena semua yang keluar dari bandara harus berputar," kata Johan melanjutkan.