Antara/Reno Esnir
JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut bahwa jabatan yang diamanatkan kepadanya saat ini bersifat politis. Ia bisa kapan saja lengser dari jabatan tersebut dan digantikan orang lain.
Pernyataan itu disampaikan Susi dalam pidato sambutan untuk meresmikan beroperasinya empat armada kapal pengawas perikanan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (8/4).
Pernyataan Susi tersebut seolah makin menguatkan rumor bakal adanya perombakan kabinet jilid II di Kabinet Kerja. Namun, kinerja kementerian yang dipimpin Susi sebenarnya termasuk dalam kategori baik. Presiden Joko Widodo bahkan beberapa kali memuji Susi yang berhasil melakukan reformasi anggaran sehingga dapat menghemat uang negara triliunan rupiah.
"Jabatan menteri ini jabatan politis. Saya bisa besok berhenti. Tapi saya bicara, nasionalisasi perikanan tidak boleh diubah lagi," katanya menegaskan.
Mulanya, dia memaparkan upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menjaga laut Indonesia dari para pencuri ikan. Susi menyebut, bertahun-tahun sumber daya laut Indonesia dijarah asing, sementara nelayan kita hanya mampu menangkap ikan- ikan yang berharga murah.
Namun, kini dia dengan bangga menyebut kesejahteraan nelayan makin membaik seiring dengan tertangkapnya kapal-kapal pencuri ikan.
Menurut Susi, kemampuan daya beli nelayan juga meningkat dari 89 menjadi 110 pada kuartal pertama 2016.
Susi mengingatkan para jajarannya agar pencapaian tersebut dipertahankan. Ia tak mau lagi kedaulatan Indonesia dilecehkan oleh para pencuri ikan asing. Negara harus tegas terhadap siapa pun yang mencuri di perairan Indonesia.
Langkah tegas ini dinilainya akan semakin meningkatkan kredibilitas Indonesia di mata dunia. Negara lain akan semakin mengakui tidak bisa main mata dengan Indonesia. Laut Indonesia harus dikelola dengan maksimal sehingga masyarakat merasakan manfaatnya. Kinerja yang sudah baik itu diharapkannya selalu dijaga dengan baik.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dikabarkan telah memanggil sejumlah menteri terkait perombakan kabinet pada Kamis (7/4) malam. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah kabar yang beredar tersebut.
Menurut dia, pertemuan dengan seluruh menteri memang dilakukan sehari sebelumnya saat digelarnya sidang kabinet paripurna bersama jajaran menteri Kabinet Kerja pada Kamis siang (7/4). "Saya tak tahu, semua menteri hadir dalam pertemuan siangnya," kata JK.
Terkait kapan pemerintah akan mengumumkan perombakan kabinet, JK kembali menyebut akan menunggu pekan yang baik. Beredar kabar Jokowi-JK telah memanggil sejumlah menteri untuk merampungkan proses perombakan kabinet. Pertemuan tersebut dikabarkan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, serta Istana Bogor. rep: Halimatus Sa'diyah, Dessy Suciati Saputri, ed: Erdy Nasrul
Source → Susi: Saya Bisa Berhenti Besok
