PALANGKA RAYA -- Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Tengah Leonard S Ampung mengakui sejumlah titik jalan transnasional di provinsi setempat terendam air akibat tingginya curah hujan sepekan terakhir.
Ruas jalan nasional yang terendam air tersebut yakni jalan Trans Kalimantan Poros Selatan maupun maupu tengah yang menghubungkan Palangka Raya dengan lima kabupaten di Barito serta Kasongan, kata Leonard di Palangka Raya, Rabu (27/4).
"Kalau di poros Selatan itu tepatnya di Km 6,5 jalan Tjilik Riwut dan ruas jalan antara Palangka Raya menuju Kasongan. Sedangkan di poros tengah itu tepatnya di Bukit Rawi. Kalau upaya menanganinya ya tentu berbeda-beda," tambahnya.
Untuk ruas jalan poros selatan langkah yang dilakukan PU Kalteng yakni membersihkan drainase dan mencari titik-titik air yang tersumbat, serta berkoordinasi dengan aparat kepolisian maupun Dinas Perhubungan agar tidk membahayakan pengguna jalan.
Sedangkan poros tengah langkah yang telah dilakukan mengerahkan sejumlah alat berat untuk melakukan penanganan sementara sehingga air yang merendam bisa cepat mengalir, sembari terus mengusulkan agar Pemerintah Pusat berkenan menyediakan anggaran membangun jembatan layang.
"Kita tahu bersama jalan di Bukit Raya itu kan setiap tahun pasti tergenang air, sekalipun telah dilakukan peninggian jalan. Jadi, hasil riset Dinas PU, solusinya itu hanya dengan membangun pilesslap atau jembatan layang," ucapnya.
Dia menyebut sudah menyampaikan ke Balai Besar Jalan dan Jembatan Wilayah VII dalam mengakomodir desain yang diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU Pera), agar bisa membuat pileslap. Pada ruas tersebut, titik yang paling krusial yakni sepanjang 2,5 km dan memerlukan dana sekitar Rp200 milliar.
"Kemaren setelah mengetahui titik kerusakkan akibat tergerus air, kami mau menghampar agregat di situ. Tapi ternyata, dalam dua hari terakhir debit air kembali meningkat, sehingga kalau agregat dih ampar, maka akan tidak efektif," katanya.
Makanya dalam waktu dekat ini, hanya melakukan pengaturan dan mengarahkan masyarakat supaya tidak terjebak dalam lubang di badan jalan, tambah dia.
Hanya setelah air turun, maka pihaknya akan menimbun jalan itu, sehingga tidak mengganggu para pengguna jalan. Selain itu, pada ruas jalan nasional poros tengah pemerintah pusat melalui APBN telah menyiapkan dana rutin sebesar Rp4 milliar untuk pemeliharaan, namun belum bisa dilakukan pemeliharaan, karena masih terendam air.
"Sekarang, khusus untuk kendaraan pengangkut BBM dan sembako, kita upayakan harus lewat setiap hari agar tidak menghambat distribusi kebutuhan barang pokok masyarakat di lima kabupaten di Kalteng itu. Kalau sampai distribusi ini terhambat, kasian masyarakat yang ada di lima kabupaten ini," demikian Leonard.