PADANG -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Muaro Padang, Sumatera Barat, membentuk kelompok randai untuk warga binaan yang tengah menjalani masa hukuman di Lapas tersebut.
"Kami akan membentuk kelompok randai yang anggotanya adalah warga binaan di sini. Mereka tergabung dalam sanggar yang diberi nama "Sanggar Seni Jeruji Besi"," kata Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik Lapas, Darwan di Padang, Sabtu (30/4).
Randai adalah salah satu jenis kesenian tradisional Minangkabau. Kesenian ini dimainkan secara berkelompok dengan menggabungkan seni lagu, musik, tari, drama, dan silat.
Ia menyebutkan, latihan terhadap sanggar tersebut akan digelar dua kali dalam sepekan. Mereka akan bekerja sama dengan Yayasan Humaira Padang. "Yayasan membantu kami untuk peralatannya, seperti talempong, drum, gitar, pakaian, dan alat lainnya," jelasnya.
Sementara Kepala Lapas Muaro Padang, Destri Destri Sjam menerangkan bahwa pembentukan kelompok randai tersebut dalam rangka melaksanakan fungsi pemasyarakatan. "Lapas tidak hanya sebagai tempat untuk menghukum saja, namun juga melakukan pembinaan agar mereka tidak mengulangi perbuatan di masa lalu. Untuk perwujudan itu, tentu kegiatan di Lapas harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif, salah satunya randai ini," sebutnya.
Selain randai, Lapas juga telah melakukan kegiatan yang sama di bidang kesenian. "Sebelumnya juga sudah ada kegiatan yang sama, salah satunya pembentukan kelompok tari tradisional. Kelompok itu sudah mengisi beberapa acara yang digelar di Lapas, salah satunya perayaan hari jadi Lapas beberapa waktu lalu," ujarnya.
Ia juga menerangkan, Lapas juga melatih warga binaan menjahit, membuat kerajinan tangan, dan lainnya.
"Kami akan menyambut dengan baik jika ada masyarakat yang ingin memberikan sumbangan keahlian atau pemikirannya, untuk bisa diajarkan kepada warga binaan di sini. Terlebih untuk usaha-usaha kreatif," katanya.