JAKARTA -- Bakal calon ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, manargetkan pada 2024, Golkar sudah bisa menjadi pemenang pemilu. Menurutnya, Pemilu 2019 belum bisa menjadi target memenangi pemilu karena masih dalam upaya pemulihan.
Hal itu akibat konflik dualisme kepemimpinan yang terjadi selama satu setengah tahun terakhir. "2024 kita harus jadi pemenang. Kita butuh waktu untuk menuju target itu," kata Airlangga, Selasa (5/4).
Menurutnya, fokus saat ini selain pemulihan internal, Partai Golkar juga harus mendukung pemerintah dalam penguatan pondasi menuju negara maju. Pada 2024, ia mencanangkan menjadi pemenang pemilu untuk mempercepat pembangunan memasuki Indonesia sebagai negara maju. ''Tahapan dan target politik Partai Golkar itulah yang menjadi visi Negara kesejahteraan 2045,'' ujar Airlangga.
Visi negara kesejahteraan 2045, lanjut dia, merupakan grand design yang menjadi visi politik partai Golkar yang disusun oleh partai golkar di bawah ke pemimpinan Aburizal Bakrie (Ical).
Airlangga menjelaskan, hasil survei saat ini menunjukkan suara Partai Golkar hanya tinggal 7 persen. Artinya jika pemilu dilakukan saat ini, suara Golkar sisa 7 persen saja atau turun 7 persen dari pemilu 2014 lalu yang mencapai 14 persen.
Sehingga, upaya untuk mengembalikan ke 14 persen seperti 2014 lalu tidak mudah. Semua kader Golkar, kata dia, harus bersatu dan bekerjasama. Penyelenggaraan Munas adalah langkah awal untuk penyatuan setelah konflik yang melelahkan. "Jadi tidak mudah balik ke 14 persen itu. Apalagi kalau figur ketua umum tidak bisa dijual. Pemilu 2019 sebagai lompatan saja bagi menuju pemilu 2024," tegas Airlangga.
Baca juga, Yasin Limpo: Ketum Golkar Sebaiknya dari Daerah Bukan Jakarta.[1]
References
- ^ Yasin Limpo: Ketum Golkar Sebaiknya dari Daerah Bukan Jakarta. (nasional.republika.co.id)
